GeMa NTB.Bima, 19 Agustus 2025 – Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan menanggulangi stunting, Dinas Kesehatan Kabupaten Bima melaksanakan kegiatan “Gerakan Aksi Bergizi di Sekolah” tahun 2025. Kegiatan ini digelar di beberapa sekolah secara serentak, termasuk di SMAN 1 Belo, SMPN 2 Belo, SMAN 1 Woha, SMPN 1 Monta, serta beberapa sekolah di wilayah Kota Bima.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, Fahrurrahman, SE., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia berharap, kegiatan ini mampu membangun komitmen bersama dari seluruh pihak yang hadir dalam menanggulangi permasalahan stunting serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Bima.
“Semoga melalui acara ini tercipta komitmen dari seluruh pihak dalam menanggulangi stunting dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara bersama. Kami berharap program yang telah dirancang dapat direalisasikan dengan baik dan berkelanjutan,” ujar Fahrurrahman.
Dalam sambutannya, Fahrurrahman juga menyoroti masalah anemia yang erat kaitannya dengan stunting. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, prevalensi anemia pada anak usia 5-14 tahun sebesar 26,8% dan pada usia 15-24 tahun mencapai 32%. Artinya, sekitar 3 dari 10 remaja di Indonesia mengalami anemia.
Tingginya angka tersebut menunjukkan pentingnya kepatuhan dalam konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), terutama di kalangan remaja putri dan ibu hamil. Sayangnya, tingkat kepatuhan konsumsi TTD di kalangan remaja putri masih tergolong rendah.
Untuk itu, kegiatan #AksiBergizi dinilai penting untuk terus digalakkan melalui pendekatan menyeluruh, mulai dari advokasi, mobilisasi sekolah dan masyarakat, koordinasi lintas sektor, penguatan kapasitas, hingga pemantauan dan evaluasi berkala.
Tiga Intervensi Utama dalam Aksi Bergizi
Kegiatan Aksi Bergizi ini mengusung tiga intervensi utama yang dijalankan di seluruh sekolah peserta, yaitu:
1.Sarapan dan Minum Tablet Tambah Darah (TTD) Bersama
Dilaksanakan setiap minggu sekali di sekolah atau madrasah sebagai bagian dari kebiasaan hidup sehat.
2.Edukasi Gizi Lintas Sektor
Memberikan edukasi mengenai pentingnya asupan makanan sehat dan aktivitas fisik secara konsisten untuk mendorong gaya hidup sehat di kalangan remaja.
3.Komunikasi untuk Perubahan Perilaku
Menyampaikan pesan-pesan kesehatan yang relevan dan komprehensif guna membentuk kebiasaan positif terkait gizi dan kesehatan.
Lanjut nya,Sinergi Semua Pihak Sangat Diperlukan karena Keberhasilan program ini memerlukan dukungan dan keterlibatan aktif dari berbagai pihak, baik dari sektor pendidikan, kesehatan, maupun masyarakat secara luas. Dengan adanya sinergi tersebut, diharapkan kegiatan Aksi Bergizi mampu memberikan dampak signifikan dalam penurunan angka anemia dan stunting di Kabupaten Bima dan sekitarnya
COMMENTS