:
GeMa NTB.Bima, NTB – Polemik penolakan terhadap salah satu guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di SDN Inpres Rabakodo, Kecamatan Woha, terus berlanjut dan kini memasuki babak baru. Isu ini memicu reaksi dari puluhan dewan guru di sekolah tersebut yang akhirnya mendatangi langsung Kantor Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Bima.
Dalam pertemuan dengan Kepala Dinas Dikbudpora, Zunaidin, S.Sos., MM., para guru menyampaikan bahwa penolakan terhadap guru P3K yang dimaksud bukan berasal dari internal sekolah.
"Kami tegaskan, penolakan itu bukan dari kami, para guru. Tapi dari wali murid yang merasa risih dengan beredarnya video bermuatan tidak senonoh yang diduga melibatkan guru tersebut. Bagi kami, guru adalah teladan, panutan yang harus digugu dan ditiru. Ketika ada perilaku yang dinilai tidak mencerminkan itu, wajar bila muncul keresahan dari orang tua siswa," jelas salah satu guru saat audiensi.
Menurut para guru, keberadaan video tersebut telah menjadi pembicaraan di kalangan wali murid dan masyarakat. Bahkan, ada kekhawatiran bahwa video itu telah ditonton oleh sebagian siswa, yang tentu saja dinilai mencoreng nama baik dunia pendidikan.
Menanggapi laporan tersebut, Kepala Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima, Zunaidin, S.Sos., MM., menyampaikan bahwa pihaknya akan memediasi persoalan ini agar tidak semakin meluas dan merugikan semua pihak.
"Kami akan dudukkan persoalan ini dengan semua pihak terkait. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Prinsip kami adalah menjaga martabat pendidikan dan kenyamanan proses belajar mengajar di sekolah," ujarnya singkat.
Hingga saat ini, status guru P3K yang bersangkutan masih menunggu keputusan resmi dari pihak dinas. Sementara itu, masyarakat dan para pemangku kepentingan pendidikan di Kabupaten Bima berharap agar persoalan ini dapat segera ditangani secara bijak, adil, dan sesuai aturan yang berlaku.
COMMENTS