Oleh: Bram Pajarewo
Episode.1
GeMa BTB.Bima_Fenomena pelajar yang terjerumus dalam jerat narkoba bukan lagi cerita langka. Dari kota hingga pelosok desa, kabar tentang anak sekolah yang kedapatan mengonsumsi bahkan mengedarkan narkoba kian sering terdengar. Ini bukan sekadar persoalan hukum atau moral semata, tapi sudah menjadi krisis sosial yang mengancam masa depan bangsa.
Saat generasi muda—terutama pelajar—mulai menjadikan narkoba sebagai pelarian, maka ada yang salah dalam sistem kita. Entah dari keluarga, sekolah, lingkungan, atau bahkan kebijakan negara yang terlalu lamban merespon gejala ini. Pelajar seharusnya sibuk menata masa depan, bukan menjadi korban dari sindikat bisnis haram yang tak bermoral.
Pertanyaannya, mengapa narkoba begitu mudah menjangkau pelajar?
Lingkungan yang Abai, Keluarga yang Cuek
Banyak pelajar yang terjerumus narkoba berasal dari keluarga yang kurang harmonis atau kurang perhatian. Di saat remaja mencari figur, kasih sayang, dan pengakuan, mereka justru menemukan "pelarian" dalam narkoba yang memberi sensasi semu. Ketika orang tua sibuk dengan urusan masing-masing, pendidikan emosional anak menjadi kosong dan mudah diisi oleh hal-hal negatif.
Sekolah Harus Lebih dari Sekadar Tempat Belajar
Institusi pendidikan seringkali terlalu fokus pada akademik, melupakan fungsi sekolah sebagai tempat pembentukan karakter. Tidak sedikit guru yang bahkan tidak mengenali kondisi psikologis siswanya. Program penyuluhan narkoba pun seringkali hanya menjadi formalitas—sekali setahun, lewat tanpa bekas. Padahal, sekolah adalah benteng utama yang bisa mendeteksi dan menangkal penyebaran narkoba di kalangan pelajar.
Peran Negara dan Aparat Hukum
Di sisi lain, lemahnya penegakan hukum terhadap pengedar narkoba yang menyasar pelajar juga memperparah situasi. Banyak kasus berhenti di tengah jalan. Ironisnya, kadang justru pengguna kelas teri (pelajar) yang dijadikan sasaran penangkapan, sementara jaringan besar tetap bebas beroperasi.
Sudah waktunya pemerintah mengambil langkah serius: razia rutin di sekolah, rehabilitasi khusus bagi pelajar pengguna narkoba, dan perlindungan hukum bagi pelajar yang mau melaporkan pengedar. Undang-undang pun harus memberikan perlindungan dan pendidikan, bukan hanya hukuman.
Kita Semua Bertanggung Jawab
Masalah pelajar dan narkoba bukan semata urusan aparat atau guru. Ini tanggung jawab bersama—orang tua, masyarakat, pemerintah, dan tentu para pelajar itu sendiri. Kita harus menciptakan lingkungan yang sehat, penuh perhatian, dan bebas dari stigma agar pelajar merasa nyaman untuk tumbuh dan berkembang.
Jika hari ini kita membiarkan pelajar terbius narkoba, maka esok bangsa ini akan kehilangan pemimpin, pemikir, dan pembangun masa depan. Jangan sampai kita menyesal karena membiarkan mereka tumbuh dalam lingkungan yang gagal melindungi.
COMMENTS