GeMa NTB.Kota Bima_Jatibaru Timur, Kota Bima — Majelis Ilmu Ma'rifatullah wa Ma'rifaturrasul kembali menggelar kegiatan pembahasan rutin ilmu Ma'rifatullah wa Ma'rifaturrasul yang dilaksanakan setiap malam Minggu. Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman umat terhadap hakikat mengenal Allah dan Rasul-Nya sebagai dasar utama dalam agama.
Ustadz Ilias selaku pengasuh majelis menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk ikhtiar untuk menghidupkan kembali semangat umat dalam meniti jalan pengenalan kepada Allah dan Rasul-Nya.
"Setiap malam Minggu, kami fokus pada materi Awwaluddin Ma’rifatullah wa Ma’rifaturrasul — bahwa awal agama adalah mengenal Allah dan Rasul-Nya. Inilah fondasi utama bagi setiap hamba yang ingin menapaki jalan yang lurus," ujar Ustadz Ilias dalam pembukaan kegiatan tersebut.
Ketua Majelis Ilmu Ma'rifatullah wa Ma'rifaturrasul Jatibaru Timur, Faisal, mengucapkan terima kasih kepada Ustadz Ilias atas kesediaannya membimbing kembali jalannya pembahasan yang telah lama dinantikan oleh masyarakat.
"Kami atas nama masyarakat Jatibaru Timur yang tergabung dalam majelis ini mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ustadz Ilias atas waktunya, semoga keberkahan selalu menyertai," ungkap Faisal.
Abdul Muis, selaku pembina majelis, turut memberikan motivasi kepada seluruh ikhwan yang hadir agar terus mendalami dan mengamalkan apa yang telah disampaikan oleh sang guru.
"Ilmu Ma'rifatullah wa Ma'rifaturrasul bukanlah untuk diperdebatkan, tetapi untuk diamalkan. Itulah sebaik-baik jalan menuju Allah Rabbul Jalil," pesannya dengan penuh makna.
Majelis ini diharapkan menjadi sarana penyegaran ruhani dan mempererat ukhuwah islamiyah di tengah masyarakat. Semangat mendalami ilmu hakikat ketuhanan dan kenabian menjadi landasan kuat untuk menumbuhkan kecintaan yang sejati kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.
ia menambahkan,bagi masyarakat yang ingin mempelajari ilmu ma'rifatullah wa ma'rifaturrasul bisa di sampaikan oleh tuan guru ustadz ILias dengan jadwal ditentukan oleh masyarakat sendiri ujarnya.
COMMENTS